Tidak terasa kuliah di Magister
Ilmu Perencanaan Wilayah (PWL) IPB sudah 1 semester saja, saat postingan ini dibuat saya sudah
memasuki awal semester II. Sudah barang tentu banyak suka dan susah yang sudah dilewati di semeter itu.
Namanya semester I yaitu semester
awal, saya lebih suka menyebutnya sebagai masa mengenal dan menyesuaikan dengan
lingkungan akademis, khususnya nuansa lingkungan masyarakat tingkat pasca sarjana
atau tepatnya master/magister. Yang paling terasa di semester I adalah capek dan
benar-benar ‘bejibun’ alias sibuk dengan tugas, terkadang ada masa di mana
terasa seperti tugas tidak ada habis-habisnya, datang terasa bertubi-tubi. Tapi mungkin memang itulah kuliah tingkat magister, mahasiswa disiapkan untuk menjadi
trouble shooter kalau menurut saya. Karena itu bisa dimaklumi tugasnya banyak,
menurut saya hal itu agar kita dilatih berfikir lebih terstruktur, lebih
ilmiah, bahkan kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan persoalan yang beragam yang kadang menuntut waktu yang cepat.
Semester I ini me-warning bahwa
mahasiswa tingkat magister itu harus belajar mandiri. Mandiri di sini dalam
artian jika hanya mengandalkan apa yang didapat di ruang kuliah saja tanpa ada kemauan
untuk mengembangkan dan memperdalamnya sendiri, maka sulit untuk mencapai
kondisi menjadi trouble shooter di atas. Bagi saya dan beberapa teman yang sudah di dunia kerja, hal itu tentu tidak asing malah makanan sehari-hari, namun beberapa teman lain terutama yang fresh graduate tentu terasa sulit apalagi yang latar belakang keilmuannya non fisik dan spasial.
Indikator yang riil dari hasil daya juang di semester awal ini akan bisa dilihat dari nilai IPK di masing-masing mata kuliah. Anyway apapun hasil IPK, tentu di balik itu semua lega rasanya ketika bisa melewati semester I ini secara normal tanpa masalah (mengulang, dsb), bagi saya khususnya. Perlu diketahui bahwa standar nilai pascasarjana di IPB paling rendah adalah B.
Indikator yang riil dari hasil daya juang di semester awal ini akan bisa dilihat dari nilai IPK di masing-masing mata kuliah. Anyway apapun hasil IPK, tentu di balik itu semua lega rasanya ketika bisa melewati semester I ini secara normal tanpa masalah (mengulang, dsb), bagi saya khususnya. Perlu diketahui bahwa standar nilai pascasarjana di IPB paling rendah adalah B.
Sedikit cerita tentang angkatan
saya di PWL 2016 reguler (karena ada juga kelas khusus). Kami di angkatan PWL
2016 berjumlah 14 orang, terdiri 10 orang laki-laki dan 4 perempuan, berasal
dari mulai Aceh sampai Papua, serta dari berbagai profesi dari mulai fresh
graduate, pencari kerja, ASN/PNS, konsultan/swasta (seperti saya), dll.
Beberapa yang di awal kuliah masih jomblo malah ‘cinlok’ menjelang akhir semester ini.
Let’s kembali ke pokok cerita, di
mana saya ingin berbagi cerita mengenai kuliah-kuliah yang sudah saya dan
teman-teman angkatan saya ambil, antara lain;
1. Matrikulasi
Kuliah ini wajib diikuti, dan
merupakan penyamarataan pemahaman tentang ilmu-ilmu yang menjadi dasar Ilmu
Perencaan Wilayah khususnya di Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan
(DITSL) IPB. Menurut dosen yang ngajar di matrikulasi ini, dulu-dulu sebelum
tahun 2015 biasanya matrikulasi ini berlangsung selama dua minggu, namun
semenjak tahun 2015 sampai saat ini menjadi hanya satu minggu, jam kuliahnya
pun full mulai jam 7.00 – 17.00 wib. Walaupun kuliah matrikulasi ini bernilai 1
SKS tetapi tidak mempunyai nilai.
Kuliah matrikulasi ini diawali
dengan kuliah umum tentang penataan ruang dari Prof. Santun RP Sitorus, di mana
beliau ini juga adalah mantan ketua prodi PWL. Kuliah-kuliah selanjutnya diisi
mengenai dasar-dasar secara umum mengenai ilmu tanah, dasar statistik, makro
ekonomi, dll. Kita cukup menjadi pendengar yang baik saja, bahkan mungkin
membuat mengantuk. Maka disarankan untuk banyak bertanya agar suasana kelas
tidak membosankan.
Barulah di minggu setelahnya kita
memasuki mata kuliah yang menjadi inti dari Ilmu Perencanaan Wilayah versi IPB
untuk semester I, di mana sudah dipaketkan yaitu;
2. Penataan Ruang
Mata kuliah ini wajib dan sudah
paket, jumlah 2 sks, kita tinggal mengikutinya saja. Mata kuliah ini intinya
memberikan landasan-landasan teori ataupun peraturan yang terkait dengan
perencanaan ruang, baik global ataupun nasional. Misalnya tentang definisi tata
ruang, peraturannya, dasar struktur ruang, teori lokasi, social capital, KLHS,
sarana-prasarana wilayah, dll. Pesan yang ingin disampaikan dari mata kuliah
Penataan Ruang ini adalah bahwa untuk membuat perencanaan suatu wilayah
khususnya tata ruang, maka harus melihat dan mempertimbangkan aspek yang
disebutkan tadi.
Kunci keberhasilan dari ikut
kuliah ini adalah menggabungkan pemahaman teori dengan kejelian kita melihat
kenyataan di lapangan, serta jangan lupa semua tugas yang diberikan dikerjakan
dengan baik khususnya membuat paper tentang topik sekitar penataan ruang.
Pengajarnya Prof. Santun RP Sitorus
sampai UTS, lalu dilanjut oleh Dr. Ernan Rustiadi sampai UAS.
3. Evaluasi Sumberdaya Fisik Wilayah
Karena perencanaan itu dilakukan
pada atau menggunakan lahan maka penting sekali untuk mengetahui karakteristik
lahan di suatu wilayah agar kegiatan yang direncanakan nantinya tidak merusak
bahkan bisa membuat sustainable (berlanjut), itu pesan yang ingin disampaikan
dari mata kuliah ini. Bagi yang mempunyai latar belakang ilmu tanah maka
mengikuti kuliah ini mungkin sedikit bernostalgia dengan istilah-istilah tanah
dan tidak akan terlalu sulit mengikutinya, walaupun di dalamnya tidak melulu
masalah tanah, malah pembahasan ekonominya menurut saya sedikit mendominasi
terutama di kuliah-kuliah akhir. Isi kuliahnya antara lain survey tanah,
pembuatan peta tanah, kemampuan dan kesesuaian lahan, valuasi ekonomi lahan,
KLHS, dll. Mata kuliah ini berjumlah 3 sks, sehingga ada praktikumnya beberapa
kali.
Kunci keberhasilan dari ikut
kuliah ini adalah menggabungkan pemahaman teori dengan kejelian kita melihat
kenyataan di lapangan, serta jangan lupa semua tugas yang diberikan dikerjakan
dengan baik khususnya membuat laporan individu yaitu review jurnal lengkap
sampai presentasi dan softcopy nya, dan juga laporan kelompok tentang KLHS
(Kajian Lingkungan Hidup Strategis).
Pengajarnya Dr. Widiatmaka sampai
UTS, lalu dilanjut oleh Prof. Kukuh Murtilaksono sampai UAS.
4. Analisis Kuantitatif Spasial
Kuliah mengenai dasar statistik
deksriptif baik parametrik maupun non parametrik, seperti regresi, uji
korelasi, random effect dan fixed effect, dst.
Lalu dilanjut dengan statistik spasial yang bisa dipelajari melalui
software ArcGIS dan Geoda seperti mengenai Spatial Autocorrelation, LISA,
Nearest Neighbor, dll. Bagi yang dasar statistiknya baik mungkin tidak terlalu
sulit, tapi bagi yang dasar statistiknya kurang kuat atau sudah lama lupa maka
perlu banyak mengernyitkan dahi dulu seperti saya J. Pun pengalaman pada SIG
juga ikut menentukan.
Kuliah ini menekankan metode
statistik dan aspek spasialnya dalam menganalisis dan membuat kesimpulan untuk
mendukung penelitian yang nanti akan dilakukan (untuk tesis), dan jangan lupa
untuk berfikir logis dan kritis, insya allah akan sukses melewati kuliah ini.
Kuliah ini bernilai 3 SKS sehingga ada tambahan praktikumnya walaupun hanya
beberapa kali. Saya sarankan sehabis praktikum mencoba mengulanginya lagi
sendiri, insya allah akan menambah faham kenapa mata kuliah ini penting. Di
angkatan saya UTS hanya tugas presentasi kelompok, tidak ada menjawab soal.
Namun di UAS tetap ada soal menghitung statistik spasial plus tugas.
Pengajarnya Prof. Firdaus
diselingi Dr. Sahara sampai UTS, lalu dilanjut oleh Dr. Khursatul dan Dr.
Andrea Emma sampai UAS.
5. Sistem Informasi Geogarfis
Ini kuliah favorit saya berhubung
terkait erat dengan berlatar belakang pekerjaan saya sehari-hari, berjumlah 3
SKS sehingga ada prakteknya juga. Magister PWL IPB menekankan ketajaman analisis
spasial dalam perencanaan wilayah, maka SIG menjadi suatu metode yang wajib
untuk dikuasai mahasiswa magister PWL, tidak bisa ditawar!
Yang diberikan pada kuliah SIG
ini antara lain dasar-dasar SIG, pengenalan data spasial, koordinat peta,
database spasial, dasar permodelan spasial, perkembangan isu SIG, analisis
jaringan (network), overlay, query database, berbagai model analisis vektor dan
raster, layout peta dan dasar kartografis serta di akhir harus membuat sebuah
mini project yang bersifat kelompok. Setiap praktikum ada tugasnya dan cukup
menyita waktu juga J. Software yang digunakan yaitu ArcGIS Desktop dan Idrisi,
bagi yang mainan sehari-harinya adalah kedua sotware itu maka anda beruntung
mengikuti kuliah ini, jadi makin kaya pengalaman selain akan menjadi modal
nilai akhir.
Menurut saya tingkat kesulitannya
termasuk tinggi, karena sudah sedikit berfilosofi dan berimajinasi
menggabungkan teori SIG, spasial, dan kenyataan di kehidupan. Sehingga ini
membutuhkan jam terbang SIG yang baik, di sisi lain kebanyakan peserta kuliah
ini sedikit ‘kedodoran’ karena ada yang sama sekali ‘blank’ sebelumnya (tidak berlatar belakang ilmu spasial).
Pengajarnya Dr. Baba Barus
diselingi Dr. Khursatul Munibah sampai UTS, lalu dilanjut oleh Dr. Budi Tjahyono dan
kembali Pak Baba sampai UAS, serta didampingi asisten praktikum di Lab. SIG (praktikum seminggu sekali).
6. Teori dan Proses Perencanaan Wilayah
Kuliah ini lebih ke menerangkan
doktrin-doktrin serta ideologi dalam pembangunan dan lebih banyak berteorinya,
lebih banyak diskusinya ketika proses di kelas. Bagaimana mahasiswa dituntut
untuk lagi-lagi berimajinasi dengan teori lalu membumikannya dengan melihat
kenyataannya di lapangan. Yang diberikan antara lain teori-teori perencanaan
yang di dalamnya dibagi ke dalam beberapa mazhab perencanaan, trend perencanaan
dunia dan nasional/lokal, sistem pembangunan nasional baik secara regulasi
maupun praktis, tinjauan praktik-praktik perencanaan, dst.
Kunci keberhasilan dari ikut
kuliah ini adalah menggabungkan pemahaman teori dengan kejelian kita melihat
kenyataan di lapangan, serta jangan lupa semua tugas yang diberikan dikerjakan
dengan baik khususnya membuat laporan kelompok.
Pengajarnya Dr. Ernan Rustiadi
sampai UTS, lalu dilanjut oleh Deddy Bratakusumah PhD sampai UAS.
Magister PWL IPB ini unik juga karena beda dari yang lain, salah satunya karena berada di bawah Fakultas Pertanian, khususnya lagi di bawah naungan Departemen Ilmu Tanah. Jika di perguruan tinggi lain biasanya ilmu perencanaan wilayah (dan kota) ada di bawah nanungan fakultas teknik khusunya sipil atau arsitek. Hal itu mempengaruhi jenis keilmuan dan orientasi metode yang diberikan ke mahasiswanya. Sehingga jangan kaget satu hal yang pasti di PWL IPB ini adalah prinsip bahwa basis perencaan wilayah adalah kesesuaian atau kemampuan lahan (tanah), yang larinya ke perencanaan penggunaan lahan. Itulah makanya dasar SIG dan analisa keruangan menjadi kunci. Bagi yang berlatar belakang atau menyenangi SIG dan Penginderaan Jauh maka sangat cocok masuk di PWL IPB ini, seperti saya he he he...
Magister PWL IPB ini unik juga karena beda dari yang lain, salah satunya karena berada di bawah Fakultas Pertanian, khususnya lagi di bawah naungan Departemen Ilmu Tanah. Jika di perguruan tinggi lain biasanya ilmu perencanaan wilayah (dan kota) ada di bawah nanungan fakultas teknik khusunya sipil atau arsitek. Hal itu mempengaruhi jenis keilmuan dan orientasi metode yang diberikan ke mahasiswanya. Sehingga jangan kaget satu hal yang pasti di PWL IPB ini adalah prinsip bahwa basis perencaan wilayah adalah kesesuaian atau kemampuan lahan (tanah), yang larinya ke perencanaan penggunaan lahan. Itulah makanya dasar SIG dan analisa keruangan menjadi kunci. Bagi yang berlatar belakang atau menyenangi SIG dan Penginderaan Jauh maka sangat cocok masuk di PWL IPB ini, seperti saya he he he...
Itulah sedikit tentang kuliah di
semester I di PWL IPB. Saat ini saya sudah memasuki kuliah semester II, di mana
sudah ada mata kuliah pilihan, sehingga dalam satu angkatan kami saat ini ada
yang tidak sama kuliahnya, karena menyesuaikan dengan minat dan keperluannya
masing-masing. Insya Allah kalau panjang umur nanti tulisan ini akan dilanjut
mengenai semester II.
Terima kasih atas sharing pengalamannya. semoga saya bisa diterima di PWL tahun ini. bismillah sedang menunggu pengumuman
ReplyDeleteTerima kasih atas sharing pengalamannya. semoga saya bisa diterima di PWL tahun ini. bismillah sedang menunggu pengumuman
ReplyDelete