Bahkan saat ini akses ke Kota Bogor sangat mudah dengan adanya
jalan tol Jagorawi dan Kereta Rel Listrik atau KRL. Tak heran kota ini begitu hidup, ramai,
dinamis, dan cepat berkembang walaupun belum diimbangi dengan penataan kota
yang baik dan di beberapa bagian masih terlihat semerawut. Namun kondisi yang seperti itu tidak
mengurangi keinginan orang untuk mengunjungi kota ini.
Jika weekend atau
hari libur, Kota Bogor menjadi salah satu alternatif wisata bagi warga luar
Bogor seperti dari Jakarta, Bekasi, Depok, dll.
Selain karena dekat, hal tersebut dikarenakan memang Kota Bogor
mempunyai beberapa hal yang khas dan terkenal baik itu obyek wisata, kuliner,
oleh-oleh (cindera mata), dsb.
Sebagai warga Kota Bogor, saya ingin berbagi pengalaman
selama tinggal di kota yang masih banyak dengan pepohonan besar ini. Dari sekian banyak kekhasan yang dimiliki
kota ini, menurut pandangan saya ada beberapa hal yang secara tradisional
memang hanya dimiliki Kota Bogor.
1. Kota Hujan
1. Kota Hujan
Julukan ini tidaklah salah disematkan kepada kota ini. Wilayah Bogor secara umum terletak pada
kaki Gunung Salak dan Gunung Gede sehingga sangat kaya akan hujan
orografi. Angin laut dari Laut Jawa yang
membawa banyak uap air masuk ke pedalaman dan naik secara mendadak di wilayah
Bogor sehingga uap air langsung terkondensasi dan menjadi hujan. Hampir setiap hari turun hujan di kota ini
dalam setahun (70%), makanya dijuluki “Kota Hujan”. Bahkan saat ini banjir pun menjadi hal biasa
di kota ini.
Bukan hal aneh pula jika di musim kemarau sekalipun, di kota
ini masih turun hujan bahkan terkadang deras.
Keunikan iklim inilah yang dimanfaatkan oleh para perencana kolonial
Belanda dengan menjadikan Bogor sebagai pusat penelitian botani dan pertanian,
yang diteruskan hingga sekarang. Makanya
masih banyak UPT Departemen Kehutanan dan Pertanian berada di kota ini.
2. Istana Bogor
Inilah ikon utama Kota Bogor. Istana ini merupakan bangunan yang sarat dengan sejarah perjalanan bangsa Indonesia dari zaman penajahan hingga sekarang, dan menjadi salah satu istana kepresidenan RI. Istana ini terlihat jelas dari jalan utama di Kota Bogor yaitu Jalan Sudirman dan Jalan Djuanda. Halamannya yang luas dan penuh dengan rusa tutul yang juga khas menjadikannya obyek wisata yang banyak dikunjungi walaupun hanya dari luar pagar.
Dikutip dari Wikipedia, Istana Bogor dibangun pada bulan Agustus 1744, istana ini awalnya adalah rumah peristirahatan gubernur jendral hindia belanda namun kemudian dirubah menjadi bangunan istana paladian dengan luas halamannya mencapai 28,4 hektar dan luas bangunan 14.892 m².
Namun, musibah datang pada tanggal 10 Oktober 1834 gempa bumi mengguncang akibat meletusnya Gunung Salak sehingga istana tersebut rusak berat. Pada tahun 1850, Istana Bogor dibangun kembali, tetapi tidak bertingkat lagi karena disesuaikan dengan situasi daerah yang sering gempa itu. Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Albertus Jacob Duijmayer van Twist (1851-1856) bangunan lama sisa gempa itu dirubuhkan dan dibangun dengan mengambil arsitektur Eropa abad ke-19.
Pada tahun 1870, Istana Buitenzorg (Bogor) dijadikan tempat kediaman resmi dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Penghuni terakhir Istana Buitenzorg itu adalah Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborg Stachourwer yang terpaksa harus menyerahkan istana ini kepada Jenderal Imamura, pemerintah pendudukan Jepang.
Pada tahun 1950, setelah masa kemerdekaan, Istana Kepresidenan Bogor mulai dipakai oleh pemerintah Indonesia, dan resmi menjadi salah satu dari Istana Presiden Indonesia. Salah satunya menjadi saksi lahirnya Supersemar yang masih kontroversial.
3. Kebun Raya Bogor
Pada awal 1800-an Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles, yang mendiami Istana Bogor dan memiliki minat besar dalam botani, tertarik mengembangkan halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik. Dengan bantuan para ahli botani, W. Kent, yang ikut membangun Kew Garden di London, Raffles menyulap halaman istana menjadi taman bergaya Inggris klasik. Inilah awal mula Kebun Raya Bogor dalam bentuknya sekarang.
Kebun raya ini luasnya mencapai 87 hektare dan memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan yang dikoleksi tidak hanya dari berbagai wilayah di Indonesia, bahkan ada yang berasal dari luar Indonesia. Salah satu tumbuhan yang terkenal dan sering dikunjungi pada saat berbunga adalah Bunga Bangkai atau Rafflesia Arnoldi.
Kebun Raya Bogor juga merupakan obyek wisata yang sangat banyak dikunjungi turis lokal ataupun luar. Kebun raya ini terletak tepat di jantung Kota Bogor, di sekelilingnya banyak terdapat pusat pemerintahan dan bisnis seperti Kantor Walikota Bogor, mall, bank, hotel, kampus, dll. Saat ini Kebun Raya Bogor dikelola oleh LIPI.
4. Talas Bogor
9. Tugu Kujang
2. Istana Bogor
Inilah ikon utama Kota Bogor. Istana ini merupakan bangunan yang sarat dengan sejarah perjalanan bangsa Indonesia dari zaman penajahan hingga sekarang, dan menjadi salah satu istana kepresidenan RI. Istana ini terlihat jelas dari jalan utama di Kota Bogor yaitu Jalan Sudirman dan Jalan Djuanda. Halamannya yang luas dan penuh dengan rusa tutul yang juga khas menjadikannya obyek wisata yang banyak dikunjungi walaupun hanya dari luar pagar.
Dikutip dari Wikipedia, Istana Bogor dibangun pada bulan Agustus 1744, istana ini awalnya adalah rumah peristirahatan gubernur jendral hindia belanda namun kemudian dirubah menjadi bangunan istana paladian dengan luas halamannya mencapai 28,4 hektar dan luas bangunan 14.892 m².
Namun, musibah datang pada tanggal 10 Oktober 1834 gempa bumi mengguncang akibat meletusnya Gunung Salak sehingga istana tersebut rusak berat. Pada tahun 1850, Istana Bogor dibangun kembali, tetapi tidak bertingkat lagi karena disesuaikan dengan situasi daerah yang sering gempa itu. Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Albertus Jacob Duijmayer van Twist (1851-1856) bangunan lama sisa gempa itu dirubuhkan dan dibangun dengan mengambil arsitektur Eropa abad ke-19.
Pada tahun 1870, Istana Buitenzorg (Bogor) dijadikan tempat kediaman resmi dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Penghuni terakhir Istana Buitenzorg itu adalah Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborg Stachourwer yang terpaksa harus menyerahkan istana ini kepada Jenderal Imamura, pemerintah pendudukan Jepang.
Pada tahun 1950, setelah masa kemerdekaan, Istana Kepresidenan Bogor mulai dipakai oleh pemerintah Indonesia, dan resmi menjadi salah satu dari Istana Presiden Indonesia. Salah satunya menjadi saksi lahirnya Supersemar yang masih kontroversial.
3. Kebun Raya Bogor
Pada awal 1800-an Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles, yang mendiami Istana Bogor dan memiliki minat besar dalam botani, tertarik mengembangkan halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik. Dengan bantuan para ahli botani, W. Kent, yang ikut membangun Kew Garden di London, Raffles menyulap halaman istana menjadi taman bergaya Inggris klasik. Inilah awal mula Kebun Raya Bogor dalam bentuknya sekarang.
Kebun raya ini luasnya mencapai 87 hektare dan memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan yang dikoleksi tidak hanya dari berbagai wilayah di Indonesia, bahkan ada yang berasal dari luar Indonesia. Salah satu tumbuhan yang terkenal dan sering dikunjungi pada saat berbunga adalah Bunga Bangkai atau Rafflesia Arnoldi.
Kebun Raya Bogor juga merupakan obyek wisata yang sangat banyak dikunjungi turis lokal ataupun luar. Kebun raya ini terletak tepat di jantung Kota Bogor, di sekelilingnya banyak terdapat pusat pemerintahan dan bisnis seperti Kantor Walikota Bogor, mall, bank, hotel, kampus, dll. Saat ini Kebun Raya Bogor dikelola oleh LIPI.
4. Talas Bogor
Ada ubi ada talas, peribahasa tersebut menggambarkan bahwa
talas adalah tanaman Indonesia, dan salah satu yang terkenal berasal dari Bogor
atau Talas Bogor.
Jika anda berkunjung ke kota ini, di beberapa lokasi seperti
seputar Kebun Raya Bogor, terminal bis, atau stasiun kereta akan banyak
dijumpai penjual talas ini. Bentuknya
khas karena umbinya sudah dibuat per-ikat sekitar 3 atau 5 umbi setiap ikatnya.
Sat ini Talas Bogor tidak hanya dijual mentahannya, namun
sudah dibuat dalam bentuk kue stick, lapis talas, dll. dan di beberapa took
oleh-oleh sudah menjualnya.
Soal perbedaan antara Talas Bogor dengan talas-talas dari
daerah lain saya sendiri kurang begitu mengamati, mungkin hanya sekedar
kekhasan saja.
5. Roti Unyil
Disebut unyil karena roti ini memang bentuknya kecil-kecil,
dengan harga sekitar Rp. 1300 an/buah.
Roti ini sangat khas dan citarasanya berbeda dengan roti-roti pada
umumnya, dan hanya ada di kota Bogor.
Yang terkenal adalah merek V***s (maaf tidak saya sebutkan takut jadi
iklan), dan tidak ada cabang di kota lain selain di Bogor.
Bagi siapa saja yang ke Bogor, tidak akan disebut pernah ke
Bogor kalau tidak pernah mencicipi atau membawa oleh-oleh roti ini.
6. Soto Kuning
Makanan tradisional yang khas Bogor, kuahnya memang berwarna
Kuning. Soto kuning ini kuahnya dibuat menggunakan
santan, sehingga gurih dan lezat, dan biasa menggunakan rendaman daging sapi
supaya lebih berkaldu. Warna kuning
sendiri didapat dari bumbu kunyitnya.
Soto ini menggunakan daging sapi terutama jeroan, daging yang direbus
diberi bumbu terlebih dulu, sehingga daging pun tidak basah dan dapat bertahan
lama.
Jika penasaran anda bisa datang ke seputaran Jalan
Suryakencana yang merupakan daerah pecinan, di sana anda akan menemui
gerobak-gerobak pinggir jalan dengan tulisan besar Soto Kuning Bogor.
7. Kopi Liong
Bagi penyuka kopi yang kebetulan berkunjung ke Bogor, maka
wajib hukumnya mencoba kopi khas Bogor ini.
Kopi ini tidak susah didapat karena memang dijual di warung-warung di
daerah Bogor, hanya di Bogor, tidak di warung di luar Bogor.
Kopi ini sangat melegenda di Bogor, dibuat oleh keluarga
keturunan Tionghoa di Sukasari. Kemasan
sachet nya hanya dijual 800 perak saja, murah banget !!! Eit tapi jangan salah
biarpun murah tapi rasanya tentu tidak murahan.
Ada tips istimewa dalam menyeduh kopi liong agar terasa khas
dan nikmat. Pertama, air untuk menyeduh
kopi liong haruslah betul-betul mendidih. Kalau airnya tidak mendidih, katanya bisa
menyebabkan sakit perut. Menyebabkan
asam lambung cepat naik. Mag akan
kambuh, deh! Saya pun pernah mengalami hal itu. Tips kedua, setelah kita
menuangkan air mendidih ke dalam cangkir yang berisi serbuk kopi, jangan dulu
diaduk, supaya ampas-ampasnya turun dahulu. Jika tidak, maka ampas kopi liong
akan mengambang di permukaan cangkir. Selain
itu, akan menyebabkan sakit perut juga. Tips
terakhir, nikmatilah taste kopi liong
yang kurasa tak kalah nikmat dengan kopi-kopi bermerek lain.
8. Toge Goreng
Selain soto kuning, bagi yang tidak senang daging alias vegetarian
yang ingin menikmati kuliner khas Bogor, maka yang satu ini patut dicoba, Toge
Goreng. Apakah memang toge yang
digoreng??
Meski namanya toge goreng,
proses memasak taoge sebenarnya direbus. Caranya taoge diletakkan dalam
penggorengan, dibubuhi sedikit air kemudian diaduk sebentar menggunakan sodet
seperti orang menggoreng. Karena
kelihatannya seperti menggoreng dengan toge yang banyak, maka jadilah disebut toge
goreng.
Makanan ini tidak hanya berisi toge, namun sebenarnya
juga dicampur dengan mie kuning, tauco, dan lontong. Biasanya disajikan fresh from the oven alias
masih panas, dan ditambahkan sedikit sambal maka akan menjadi maknyus rasanya.
9. Tugu Kujang
Kalau Paris punya menara Eifel, Jakarta dengan Monasnya atau
Surabaya dengan tugu pahlawannya, maka Bogor pun tak mau kalah. Tepat di salah satu pertigaan paling sibuk di
Bogor yaitu Jalan Pajajaran – Otista, berdiri tegak sebuah tugu dengan
ketinggian 25 meter dengan puncak atasnya sebuah patung senjata khas orang
sunda yaitu Kujang. Karena seperti itu
jadilah disebut Tugu Kujang.
Tugu yang diresmikan tahun tahun 1982 ini fungsinya sebagai
landmark Kota Bogor, serta menjadi tugu
selamat datang di Kota Bogor karena terletak “gerbang” Kota Bogor yaitu di arah
keluar jalan tol Jagorawi ke arah Kebun Raya Bogor. Sayangnya keindahannya sedikit terganggu
karena banyaknya angkot yang ngetem di sekitarnya, bahkan saat ini juga
terganggu dengan adanya hotel mewah yang menjulang di sisi selatannya melebihi
tinggi tugu tersebut.
Area tugu ini dan sekitarnya menjadi favorit untuk berbagai
kegiatan warga Bogor, bahkan salah satu titik untuk melakukan kegiatan berbagai
demonstrasi dan pemasangan spanduk. Sayangnya saat ini pemandangan Gunung Salak nya terganggu dengan dibangunnya sebuah hotel berbintang persis di latar belakang foto di atas.
10. Bendung Katulampa
Kalau mendengar banjir di Jakarta, pasti saja dikaitkan
dengan bendungan yang satu ini. Tidak
salah memang karena letak bendungan ini di tengah-tengah sungai Ciliwung yang
mengalir ke arah Jakarta.
Bendung Katulampa dibangun tahun 1889 dan beroperasi tahun 1911 ini
fungsi sebenarnya adalah bendungan biasa untuk mengairi pesawahan di
sekitarnya. Namun kadang disalah fahami
oleh masyarakat Jakarta menjadi semacam penentu banjir di Jakarta. Katulampa sebenarnya tidak memiliki kemampuan
menahan dan membuka-tutup pintu air yang rentan disalahpahami dan menimbulkan
kepanikan.
Bendung ini sekarang menjadi obyek wisata juga di Kota
Bogor, apalagi ketika musim hujan tiba banyak awak media yang 'nongkrong' di sini.
11. Kota Seribu Angkot
Ada julukan lain yang juga melekat di kota ini walaupun tidak diakui resmi karena mungkin sedikit kurang sreg, namun itulah
kenyataannya.
Jika anda berseliweran di
jalanan kota ini, maka akan banyak menemui lalu lalang mobil-mobil berwarna hijau
terang, yang bahkan kalau diperhatikan lebih banyak daripada mobil pribadi
alias menguasai jalan.
Seperti umumnya di kota-kota lain, angkot di sini pun
perilakunya sama alias kadang seenaknya berhenti di tengah jalan, ngetem,
dll. Namun karena Kota Bogor adalah kota
kecil dengan panjang jalan yang tidak terlalu banyak dan lebar jalan-jalan nya
juga tidak besar, ada kesan seolah-olah angkot menguasai jalanan kota Bogor
terutama di siang hari pada jam sibuk.
Bahkan menyebabkan kemacetan.
Jumlah angkot yang “sepetinya” terus bertambah setiap hari
menyebabkan rasio angkot dan penumpang atau bahkan jalan sangat timpang, lebih
banyak angkotnya daripada penumpangnya.
Jadilah Kota Seribu Angkot.
Itulah beberapa kekhasan dari Kota Bogor menurut saya. Sebenarnya masih ada lagi yang khas dan
terkenal dari Bogor seperti kuliner Asinan Bogor, Apple Pie, dll. Namun sengaja
saya tidak memasukannya karena makanan tersebut bisa dibuat juga di wilayah
lain seperti Asinan Betawi. Kemudian
untuk Apple Pie kuei ini sudah masuk kategori modern, dan masih terhitung baru,
berdiri sekitar tahun 2000 an.
Beberapa yang khas lagi dan sekarang sudah jarang ditemukan
adalah buah pala dan bisbul khas Bogor, yang hanya bisa didapat di
lokasi-lokasi tertentu saja. Terakhir
yang hanya ada di Kota Bogor yaitu IPB atau Institut Pertanian Bogor, sesuai
dengan namanya. Namun karena itu aset nasional
maka menurut saya bukan the one and only yang khas Bogor.
Selamat Ulang Tahun Bogor ke 531, 3 Juni 2013.
Ayo berkunjung ke Bogor !
Comments
Post a Comment