Bakosurtanal Mengirim Tim "Quick Mapping" Ke Sumbar

BOGOR, (PR).-
Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) mengirimkan tim khusus ke Sumatra Barat (Sumbar) untuk melakukan pemetaan cepat (quick mapping) kerusakan akibat gempa yang mengguncang pada 30 September lalu.

"Ini dalam rangka pembuatan kebijakan rekonstruksi pascagempa," kata Sekretaris Utama (Sestama) Bakosurtanal Sukendra Martha pada "Workshop Baca Peta bagi Wartawan" yang berlangsung di Cibinong Bogor, Rabu (7/10).

Sukendra mengatakan, tim khusus tersebut terdiri dari enam orang, antara lain pakar geologi dari Bakosurtanal Cecep Surbaya dan akan berada di Sumbar selama empat hari.

Dijelaskan dia, peta yang akan dibuat tim tersebut akan lebih detail yakni dengan skala 1:10.000 dari peta yang dibuat Bakosurtanal sebelumnya dengan skala 1:50.000, meliputi sepanjang kawasan pantai barat Sumbar.

"Dengan peta ini, detail dari kerusakan bangunan yang diakibatkan gempa bisa diketahui, seperti kerusakan berat dan ringan dari perumahan, kantor, hotel, jalan, hingga jembatan," katanya.

Sukendra mengungkapkan, tim akan menggunakan teknologi GPS (global positioning system) yang digabungkan dengan foto lokasi setelah gempa.

Informasi tersebut kemudian diintegrasikan dengan informasi dari tim lainnya yang juga datang ke Sumbar. GPS dilengkapi seperti format koordinat, deklinasi magnet, kompas, referensi utara, datum peta, peta elektronik, altimeter, dan lain-lain.

"Karena di sana sulit mencari penginapan, mereka harus siap untuk tidur di alam terbuka dan dilengkapi dengan perlengkapan lapangan seperti tenda dan sleeping bag," katanya.

Meski demikian, ia mengakui pembuatan peta membutuhkan biaya yang sangat besar, namun tim ini lebih didorong oleh semangat kebersamaan dan hanya melengkapi peta dasar yang sudah dibuat Bakosurtanal sebelumnya yang fokus pada satu kecamatan.

Ditanya soal survei dan pemetaan patahan yang disebabkan gempa Sumbar itu, Sukendra mengatakan, ada tim lain yang melakukan penelitian dengan lebih fokus kepada masalah geologi.


Sumber :

Pikiran Rakyat edisi cetak

http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=102427

Comments